KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan
kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa pula
saya panjatkan syukur kami kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa kami
dari alam kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang
ini. Tak lupa pula saya berterimakasih kepada pembimbing saya yang telah memberikan
ilmu dalam mata pelajaran ini.
Dalam makalah ini kami membahas tentang
“DOSIS OBAT”. Saya selaku penyusun makalah ini berharap supaya makalah ini
dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan dalam pembelajaran
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah
sempurna oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca supaya makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Jombang, 12 September 2014
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
|
|||
Kata
Pengantar
|
1
|
||
Daftar
Isi
|
2
|
||
BAB
I
|
PENDAHULUAN
|
3
|
|
A.
|
Latar
Belakang
|
3
|
|
B.
|
Rumusan
Masalah
|
4
|
|
C.
|
Tujuan
Penulisan
|
||
BAB
II
|
PEMBAHASAN
|
5
|
|
A.
|
Pengertian
Dosis Obat
|
5
|
|
B.
|
Macam-macam
Dosis Obat
|
5
|
|
C.
|
Cara
Perhitungan Dosis Obat
|
6
|
|
D.
|
Contoh
Kasus
|
8
|
|
BAB
III
|
PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
|
15
16
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Obat ialah suatu bahan atau paduan
bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat
tradisional.
Karna seperti yang telah kita ketahui, hal
yang pertama kali kita lakukan jika kita sedang sakit atau ada bagian
tubuh, anggota tubuh, atau ada yang tidak beres dengan tubuh kita pasti kita
akan buru-buru kedokter dan mencari obat untuk mengobati sakit yang kita
derita.
Namun apakah kita tahu bagaimana cara obat
bekerja didalam tubuh kita itu? Oleh karenanya paling tidak, kita harus tahu
dulu bagaimana sebenarnya perjalanan panjang obat di dalam tubuh, sampai
kemudian menimbulkan efek yaitu mengurangi rasa cemas, menghilangkan rasa
sakit, menyembuhkan penyakit dan membuat rasa nyaman, atau bahkan membuat “fly”
alias terbang ke angkasa. Selain manfaatnya, tentu kita juga harus tahu akibat
buruknya jika mengkonsumsi diluar aturan dari yang ditentukan.
Oleh karena itu kita harus selalu
memperhatikan bagaimana obat itu bekerja, dosis yang harus kita konsumsi, efek
dari pemakaian obat tersebut, dan keadaan dari obat itu sendiri apakah masih
dalam keadaan baik atau sudah tidak layak untuk digunakan. Sehingga kita akan
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan sepertihalnya over dosis, atau
malah menimbulkan kekebalan bagi penyakit yang kita derita atau bahkan dapat
menimbulkan kematian bila salah dalam mengkonsumsi obat.
Dalam makalah ini akan saya bahas mengenai
masalah yang terjadi dalam menangani pasien. Disini akan dijelaskan apa saja
obat yang dapat diberikan kepada pasien tersebut, dan apa efek samping maupun
kegunaannya dan bagaimana seorang perawat dalam menjalankan peranannya dalam
masalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas adapun rumusan masalahnya, yaitu :
1. Apa pengertian dosis obat?
2. Apa saja macam-macam dosis
obat?
3. Bagaimana cara perhitungan
dosis obat?
4. Bagaimana penerapan
perhitungan dosis obat dalam suatu kasus?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas adapaun tujuan penulisannya adalah :
1. Menjelaskan pengertian
dosis obat.
2. Menjelaskan macam-macam
dosis obat.
3. Menjelaskan cara
perhitungan dosis obat.
4. Menjelaskan penerapan
perhitungan dosis obat dalam suatu kasus.
5. Sebagai tugas mata kuliah
farmakologi semester III.
BAB I
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan
kepada penderita dalam satuan berat (gram, milligram,mikrogram) atau satuan isi
(liter, mililiter) atau unit-unit lainnya (Unit Internasional). Kecuali bila
dinyatakan lain maka yang dimaksud dengan dosis obat yaitu sejumlah obat yang
memberikan efek terapeutik pada penderita dewasa, juga disebut dosis lazim atau
dosis medicinalis atau dosis terapeutik. Bila dosis obat yang diberikan
melebihi dosis terapeutik terutama obat yang tergolong racun ada kemungkinan
terjadi keracunan, dinyatakan sebagai dosis toxic. Dosis toxic ini dapat sampai
mengakibatkan kematian, disebut sebagai dosis letal.
Obat-obat tertentu memerlukan dosis permulaan
(initial dose) atau dosis awal (loading dose) yang lebih tinggi dari dosis
pemeliharaan (maintenance dose). Dengan memberikan dosis permulaan yang lebih
tinggi dari dosis pemeliharaan (misalnya dua kali), kadar obat yang dikehendaki
dalam darah dapat dicapai lebih awal. Hal ini dilakukan antara lain pada
pemberian oral preparal Sulfa (Sulfisoxazole,Trisulfa pyrimidines), diberikan
dosis permulaan 2 gram dan diikuti dengan dosis pemeliharaan 1 gram tiap 6 jam.
B. MACAM-MACAM DOSIS OBAT
1. DOSIS TERAPI
Sejumlah
obat yang memberikan efek terapeutik
2. DOSIS MAKSIMUM
§ Batas dosis yang relatif
masih aman diberikan pada penderita
§ untuk memberitahukan pada
apoteker, bahwa dokter dengan sadar melebihkan obat, maka resep diberi tanda
seru (!) disertai paraf
3. DOSIS TOKSIK
Dosis
obat yang diberikan melebihi dosis terapeutik, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya keracunan obat
4. DOSIS LETHAL
§ dosis yang menyebabkan
kematian pada hewan coba
§ Besarnya melebihi dosis
toksik
5. INITIAL DOSE
Merupakan
dosis permulaan yang diberikan pada penderita dengan tujuan agar konsentrasi /
kadar obat dalam darah dapat dicapai lebih awal
6. LOADING DOSE
Dosis
obat untuk memulai terapi, sehingga dapat mencapai konsentrasi terapeutik dalam
cairan tubuh yang menghasilkan efek klinis
7. MAINTENANCE DOSE
§ Dosis obat yang diperlukan
untuk memelihara-mempertahankan efek klinik atau konsentrasi terapeutik obat
yang sesuai dengan dosis regimen
§ Diberikan dalam tiap obat
untuk menggantikan jumlah obat yang dieliminasi dari dosis yang terdahulu
§ Penghitungan dosis
pemeliharaan yang tepat dapat mempertahankan suatu keadaan stabil di dalam
tubuh
C. CARA PEMBERIAN OBAT
Ø Bentuk Padat
1. Bentuk Oral
Bentuk
oral adalah obat yang masuk melalui mulut. Pada umumnya cara ini lebih disukai
karena paling murah dan paling nyaman untuk diberikan. Bentuk oral ini adalah
bentuk tablet, kapsul, dan lozengez.
2. Bentuk Topikal
Bentuk
obat ini dipakai untuk permukaan luar badan dan berfungsi melindungi atau
sebagai vehikel untuk menyampaikan obat. Bentuk paling penting adalah salep dan
krim. Salep dipakai untuk lesi kering dan bertahan di kulit lebih lama. Krim
umumnya dipakai untuk lesi basah.
3. Bentuk Supositoria
Supositoria
adalah obat dalam bentuk mirip peluru dan akan mencair pada suhu badan.
Supositoria adalah cara memberi obat melalui rectum untuk lesi setempat atau
agar diserap sistemik.
D. CARA PERHITUNGAN DOSIS OBAT
Dosis
Maksimum
- Kecuali
dinyatakan lain, dosis maksimum adalah dosis maksimum dewasa (20-60 tahun)
untuk pemakaian melalui mulut, injeksi subkutan dan rektal.
Di
F.I III daftar dosis maksimum ada di halaman 959-994.
Untuk
orang lanjut usia karena keadaan fisik sudah mulai menurun. Pemberian dosis
harus lebih kecil dari dosis maksimum.
Menurut
buku Obat-Obat penting .
-
65- 74 tahun, dosis biasa - 10%
-
75-84 tahun, dosis biasa - 20%
-
Diatas 85 tahun, dosis biasa – 30%
Menurut
buku ilmu resep
-
60 -70 tahun 4/5 dosis dewasa
-
70- 80 tahun 3/4 dosis dewasa
-
80-90 tahun 2/3 dosis dewasa
-
90 tahun ke atas ½ dosis dewasa.
Perhitungan
dosis anak berdasarkan usia
1.
Rumus Young: ×dosis dewasa
(n
dalam tahun untuk anak usia di bawah 8 tahun).
2.
Rumus Dilling:
(n
dalam tahun anak di atas 8 tahun)
3.
Rumus Fried :
(n
dalam bulan)
4.
Rumus Cowling:
(n
adalah satuan tahun yang digenapkan ke atas)
5. Rumus
Bastedo:
(n
adalah usia anak dalam tahun)
6.
Rumus Gaubius:
Berupa
pecahan yang dikalikan dengan dosis dewasa
0-1
tahun =1/12x dosis dewasa
1-2
tahun = 1/8 x dosis dewasa
2-3
tahun = 1/6 x dosis dewasa
3-4
tahun = 1/4 x dosis dewasa
4-7
tahun = 1/3 x dosis dewasa
7-14
tahun = ½ x dosis dewasa
14-20
tahun = 2/3 x dosis dewasa
21-60
tahun = dosis dewasa
Perhitungan
dosis berdasarkan bobot badan
1. Rumus Clark (amerika)
Bobot badan anak (pon) x dosis dewasa
150
150
2. Rumus Themich Fier (Jerman)
Bobot badan anak (kg) x dosis dewasa
70
3. Rumus black (Belanda)
Bobot badan anak (kg) x
dosis
dewasa
62
Perhitungan
dosis berdasarkan luas permukaan tubuh
1. UI Jakarta
Luas
permukaan tubuh anak x dosis
dewasa.
1,75
2. Rumus Catzel
Luas
permukaan tubuh anak x dosis dewasa
Luas
permukaan tubuh dewasa
Dosis
maksimum gabungan (DM sinergis)
- Jika dalam satu resep
terdapat dua atau lebih zat aktif (bahan obat) yang kerjanya pada reseptor atau
tempat yang sama maka jumlah obat yang digunakan tidak boleh melampaui jumlah
dosis obat-obat yang berefek sama tersebut.
- Baik
sekali pakai ataupun dosis sehari.
Contoh
obat yang memiliki efek yang sama
- Atropin
sulfat dengan ekstrak belladonae
- Pulvis
opii dengan pulvis overi
- Kofein
dan aminofilin
- Arsen
trioxida dan Natrii arsenas
E. CONTOH OBAT ANTIBIOTIK
UNTUK DIARE
1. Omegtrim
2. Cotrimokzazol
3. Tetracyclin
F. CONTOH KASUS
A. Di hitung berdasarkan USIA
1. An. Puri, 5 th, BB 30 kg,
dibawa ke bidan karena batuk berdahak dan pilek sejak 3 hari yg lalu.
R/
Amoxicillin 250gr
GG 50mg
DMP 50mg
Demacolin 1 tab (500gr)
Perhitungan
untuk usia < 8 tahun (Young)
Dosis
GG: ×dosis dewasa
= × dosis dewasa
= × 50 mg
= 14,70 mg
Dosis
DMP: ×dosis dewasa
= × dosis dewasa
= × 50 mg
= 14,70 mg
Dosis
Demacolin:
= ×dosis dewasa
= × 500
= 147,0 gr
Dosis
Amoxicillin:
1 × = 250 gr
2. An. Maya 14 tahun BB
39 kg, dibawa ke bidan karena batuk berdahak dan pilek sejak 3 hari yg lalu.
R/
Amoxicillin 500 gr
GG 50mg
DMP 50mg
Demacolin 1 tab (500gr)
Perhitungan
Usia > 8 tahun ( Dilling)
Dosis
Gliceryl Guaiokolat (GG) :
=
= 35 mg
Dosis
DMP:
=
= 35 mg
Dosis
Demacolin:
=
=
= 350 gr
Dosis
Amoxicillin:
= 500 gr
3. Nn. Intan, 28 thn, BB 52 kg
hamil T 1 datang ke bidan dengan keluhan mual, muntah hebat. (ibu hamil
Hiperemesis).
Dosis:
R/
Piridoksin 10 mg/hari selama
kehamilan
Sangobion 1 × 1 tbl
Folid acid 0,25 – 1,0 mg/hari
4. Ny. Shinta datang ke bidan
dengan membawa anaknya yang diare, umur 8 bulan BB 5kg.
Penyelesaian:
Omegtrim
syr
R/ Trimethoprim
80 mg
Sulfamethoxazole
400 mg
Guanistrep
syr
R/
Kaotin
986 mg
Pektin
40 mg
Dosis:
· Omegtrim syr
1
sendok takaran, 1 kali sehari
· Guanistrep syr
1
sendok takaran, 1 kali sehari
5. Pak Sumardi usia 50 tahun
BB 63 datang ke bidan dengan keluhan Diare selama 3 hari.
R/
Tetrasiklin 250-500mg
Imodium
Dosis:
Tetrasiklin:
4×1 selama 3 hari
Imodium: Dosis
awal : 4 mg, diikuti 2 mg setiap selesai buang air besar.
a. Anak usia 8bulan tahun di
diagnosa batuk berdahak selama 3 hari.
R/ Amoxicilin
250mg
Gliceril Guaikolat 50mg
Dektometripham 50mg
Demacolin
500mg
Dengan
rumus Fried
DM bayi (bulan) GG
= n x Dosis maksimum dewasa
150
= 8/150 x 50mg
=2,76 mg
Jadi dosis untuk sekali minum 2,76mg
Dektomethopam
= n_ x DM
150
= 8/150 x 50
=
2,67mg
Jadi dosis untuk sekali minum 2,67
Demacolin
= n_ x DM
150
=
8/150 x 500
= 26,67mg
Jadi dosis untuk sekali minum 26,67mg
Dosis Amoxicilin 250mg 1x minum
a. Usia 1-5 dengan batuk
berdahak
R/
Amoxicilin 250
mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin
500mg
Dengan
rumus Young
GG
= n_ x DM
N+12
= 4/4+12 x 50mg
=12,5mg
Jadi
dosis sekali minum adalah 12,5 mg
Dektomethropam
= n_ x DM
N + 12
= 4/4+12 x 50
= 12,5mg
Jadi
dosis sekali minum 12,5mg
Demacolin
= n_ x DM
N + 12
= 4/4+12 x 500
= 125mg
Jadi
dosis sekali minum 125mg
Dosis
Amoxicillin 1x1(250mg)
b. Anak usia 5 – 10 dengan
batuk berdahak.
R/
Amoxicilin 250
mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin
500mg
Dengan
rumus dilling
GG
= n_ x DM
20
= 10/20 x 50
= 25mg
Jadi
dosis sekali minum 25mg
Dektomethropam
= n_ x DM
20
= 10/20 x 50
= 25mg
Jadi
dosis sekali minum 25mg
Demacolin
= n_ x DM
20
= 10/20 x 500
= 250mg
Jadi
dosis sekali minum 250mg
Dosis
amoxicillin 1x 1
c. Usia 10 – 20 dengan batuk
berdahak
R/
Amoxicilin 500 mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin
500mg
Dengan
rumus Gaubus
GG
= 2/3 x 50
= 33,35mg
Jadi
dosis sekali minum 33,35 mg
Dektamethropam
= 2/3 x 50
= 33,35mg
Jadi
dosis sekali minum 33,35 mg
Demacolin
= 2/3 x 500mg
= 250mg
Jadi
dosis sekali minum 250mg
Dosis
amoxicicillin 1 x 1 (500mg)
B. Berdasarkan berat badan
a. Anak usia 1 tahun dengan
batuk pilek berat badan 9kg
R/
Amoxicilin 250 mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin
500mg
GG
= 9/70 x 50
=6,43
Detometropam
= 9/70 x 50
=6,43
Demacolin
= 9/70 x 500
=64, 29
Dosis
Amoxcicillin 1 x 1 (250mg)
b. Usia 5th dengan berat 15kg
R/
Amoxicilin 250 mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin
500mg
GG
= 15/70 x 50
=10,71mg
Detometropam
= 15/70 x 50
=10,71 mg
Demacolin
= 15/70 x
500
=107,143 mg
Dosis
Amoxcillin 1 x 1 (250mg)
c. Usia 10tahun, BB 20kg
R/
Amoxicilin 250
mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin
500mg
GG
= 20/70 x 50
=14,29mg
Detometropam
= 20/70 x 50
=14,29mg
Demacolin
= 20/70 x
500
=142,86mg
Dosis
Amoxicillin 1 x 1 (250mg)
Usia
20th BB 55kg
R/
Amoxicilin
500 mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin
500mg
GG
= 55/70 x 50
=39,28mg
Detometropam
= 55/70 x 50
=39,28mg
Demacolin
= 55/70 x
500
=392,85 mg
Dosis
Amoxicilin 1 x 1(500mg
C. Ibu hamil dengan
hiperemesis level 3
R/
Domperidon 1 x ½
Sangobion 1 x 1
Folamil Genio 1x1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
· Dosis obat adalah jumlah
obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat (gram,
milligram,mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter) atau unit-unit lainnya
(Unit Internasional).
· Dalam memberikan dosis obat
harus sesuai dengan kondisi dan usia pasien. Dengan menggunakan rumus yang
telah ditetapkan untuk menentukan dosis yang tepat. Agar pasien merasa puas
atas tindakan keperawatan yang kita berikan.
· Macam-macam dosis obat:
dosis terapi, dosis maksimum, dosis toksik, dosis lethal, initial dose, loading
dose, maintenance dose.
· cara perhitungan dosis obat
dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan usia dan berdasarkan berat badan.
B. SARAN
Dalam memberikan dosis obat
yang tepat dan juga akurat. Dibutuhkan kemampuan untuk mengetahui dan
menerapkan rumus perhitungan dosis. Jadi, kita sebagai tenaga kefarmasi yang professional
harus mampu menguasai tentang dosis obat.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar